Antivirus Windows 10 atau lebih dikenal dengan “Windows Defender” adalah antivirus buatan Microsoft yang otomatis terpasang pada komputer atau laptop berbasis Windows 8 ke atas. Walaupun dikenal sebagai antivirus yang ampuh, kenyataannya banyak pengguna justru ingin menonaktifkan antivirus windows 10 tersebut. Mengapa demikian?
Pada dasarnya Windows Defender memiliki beberapa kelebihan. Mulai dari pemeriksaan virus berkala, hingga proteksi penuh perangkat tanpa iklan pop-ups. Selain kelebihan, Windows Defender juga memiliki kelemahan yang menjadi sebab mengapa pengguna perlu menonaktifkan antivirus tersebut, berikut uraiannya:
Penyebab Windows Defender Dinonaktifkan
Sistem kerja Windows Defender yang berlaku runtime menyebabkan antivirus bekerja terus menerus tanpa henti memantau perangkat dari serangan virus maupun malware. Terlalu ketatnya proteksi tersebut ternyata menimbulkan masalah lain, yang kemudian menjadi alasan mengapa pengguna terpaksa menonaktifkan antivirus windows 10 tersebut.
1. Sulitnya Pemasangan Software Baru pada Perangkat
Walaupun memiliki segudang kelebihan, ternyata Windows Defender pun juga memiliki kekurangan. Salah satunya yaitu pengguna sering mengalami kesulitan pada pemasangan software baru. Hal ini disebabkan karena Windows Defender mendeteksinya sebagai virus dan akan terhapus secara otomatis oleh sistem.
2. Scanning Tidak Menyeluruh
Serangan yang paling ditakuti oleh pengguna pada suatu perangkat komputer atau laptop adalah PUP (Potentially Unwanted Programs) berupa: ransomware, spyware, dan virus. Windows Defender hanya memberi proteksi terhadap malware dan virus saja, sehingga dinilai kurang aman bagi perangkat yang memiliki beban kerja berat.
Pemeriksaan yang dilakukan Windows Defender dinilai kurang menyeluruh ke bagian hardisk. Terkadang melewatkan virus-virus kecil (ransomware dan spyware) pada perangkat. Bagi perangkat yang beban kerjanya berat (seperti: desain grafis, bermain game, menyimpan file rahasia, atau edit video) disarankan untuk menambah software proteksi lain.
Cara Menonaktifkan Antivirus Windows Defender
Menonaktifkan Windows Defender bisa dengan sangat mudah dilakukan melalui aplikasi Settings di Windows 10. Berikut langkah-langkah selengkapnya:
- Buka Start Menu, kemudian pilih Settings.
- Pada jendela Settings, klik Update & Security.
- Di jendela sebelah kiri, pilih Windows Security. Kemudian pilih Virus & threat protection.
- Pada halaman tersebut, pilih opsi Manage Settings yang ada di bagian Virus 7 threat protection settings.
- Geser toggle dari posisi aktif ke posisi non aktif di pilihan Perlindungan Real-Time , Perlindungan Cloud-delivered, dan Submisi sampel otomatis.
- Kemudian antivirus Windows 10 akan nonaktif. Untuk mengaktifkan kembali, geser tombol tersebut ke posisi Aktif.
Apa Akibat Jika Windows Defender Nonaktif?
Melalui langkah di atas tadi hanya menonaktifkan antivirus Windows 10 secara sementara. Jadi, kalau dinonaktifkan permanen, melakukannya melalui menu Group Policy.
Pertanyaan terbesar mayoritas pengguna selama ini adalah, apakah tidak apa-apa jika Windows Defender terpaksa dinonaktifkan?”Jika pengguna hanya melakukan aktivitas normal dan ringan pada perangkat, maka perangkat akan baik-baik saja.
Karena virus dan malware saat ini tidak langsung menyerang pada perangkat terkait. Namun perangkat juga dapat terancam, jika pengguna melakukan beberapa aktivitas tanpa pengamanan dari virus.
Pada dasarnya Windows Defender berfungsi untuk mengamankan komputer dari program maupun situs yang berpotensi membahayakan data pengguna. Menonaktifkan Antivirus Windows 10 ini pun tidak menutup kemungkinan akan bahaya virus yang dibawa dari situs maupun program yang belum tentu aman.
Demikian penjelasan tentang penyebab penonaktifan antivirus dan akibatnya. Untuk itu, perlu diingat untuk menonaktifkan antivirus windows 10 tersebut sementara saja apabila diperlukan. Misalnya saat memasang aplikasi yang benar-benar dibutuhkan dan mengharuskan untuk mematikan fitur antivirus ini.