Bisnis

Dampak konflik Iran–Israel terhadap Pasar Saham Global

41
×

Dampak konflik Iran–Israel terhadap Pasar Saham Global

Sebarkan artikel ini
Dampak konflik Iran–Israel terhadap Pasar Saham Global

1. Latar Belakang Konflik dan Dampak Awal di Pasar

Pada pertengahan Juni 2025, ketegangan eskalatif antara Israel dan Iran—termasuk serangan udara terhadap fasilitas nuklir Iran dan serangan balasan rudal oleh Iran ke pangkalan militer AS di Qatar—membuat calon penutupan Selat Hormuz, jalur vital ekspor minyak global, menjadi ancaman nyata forbes.com+2invezz.com+2seekingalpha.com+2.

Kondisi geopolitik yang memanas ini langsung memicu lonjakan harga minyak—Brent naik lebih dari 10% mendekati US $80/barel—menyebabkan kepanikan di pasar saham dunia yang biasanya peka terhadap harga energi en.wikipedia.org.

2. Respons Global Pasar Ekuitas & Volatilitas

a) Dampak Jangka Pendek: Sell-off dan Safe Havens

  • Saat konflik semakin intens awal pekan 13–14 Juni, Dow sempat anjlok hampir 700 poin (~2%), S&P 500 turun 1.3%, sedangkan sektor energi dan obligasi mencatat reli tajam investmentnews.com.
  • Investor berebut aset lindung nilai: emas dan US Treasuries naik, sementara dolar menguat, mencerminkan kekhawatiran eskalasi konflik .
  • Volatilitas juga merangkak, dengan indeks VIX naik dari ~18 ke ~22 sebelum turun kembali ketika ketegangan mereda .

b) Respons yang Terukur: Bullish secara Umum

  • Pasca “shock” awal, pasar saham global—termasuk S&P 500 dan MSCI World—tampil resilien, rebound cepat dalam beberapa hari setelah pukulan awal .
  • Ekuitas Nasdaq, Dow, dan S&P 500 pulih +1% pada sesi Senin, setelah fluktuasi besar sebelumnya .
  • Di Asia, indeks seperti Nikkei 225 dan Hang Seng pun mengalami rebound 1–2% saat investor merespons optimisme atas kemungkinan gencatan senjata .
  • Di Australia, ASX 200 ditopang oleh pergerakan sektor keuangan dan pariwisata setelah harga minyak turun, meskipun sektor energi terkena imbas negatif .

3. Kinerja Pasar Regional: Kenaikan di Tengah Kekacauan

  • Surprisingly, Tel Aviv Stock Exchange malah mencatat rekor tertinggi—bursa utama seperti TA-125 naik sekitar +5% selama pekan konflik, meskipun terjadi serangan Iran ke wilayah Israel livemint.com.
  • Pasar saham Israel menunjukkan resiliensi kuat, berkat dominannya sektor teknologi dan pertahanan, serta keyakinan investor lokal bahwa situasi terkendali .

4. Sektor Unggulan & Terpukul

  • Sektor energi/oil & gas mengalami volatilitas tinggi: awal pekan mencatat kenaikan besar, namun setelah berita gencatan senjata, saham energi justru turun >2% karena harga minyak merosot .
  • Sektor pertahanan mencetak keuntungan signifikan: saham RTX (+3.2%), Lockheed Martin (+3.6%), dan L3Harris (+2.6%) mendapat sentimen positif karena prospek peningkatan belanja perang morningstar.com.
  • Sektor perjalanan dan konsumer awalnya melemah, namun pulih saat ketegangan mereda dan fundamental ekonomi tetap kuat .

5. Proyeksi & Skenario Masa Depan

Menurut analisis Barron’s, terdapat tiga skenario utama untuk harga minyak dan pasar saham dalam konflik ini barrons.com:

  1. Iran kalah, konflik mereda – Harga minyak turun, saham kembali reli bullish.
  2. Eskalasian lanjutan (serangan lebih luas) – Harga minyak melejit >$100/barel, memicu kekhawatiran inflasi dan sentimen risk-off.
  3. Perubahan rezim Iran – ketidakpastian jangka panjang, sementara investor tetap cermat.

S&P Global menyorot tingginya sensitivitas pasar terhadap eskalasi baru, meskipun tren jangka pendek masih toleran terhadap risiko discoveryalert.com.au.

6. Pelajaran dari Konflik: Pandangan Investor

  • Meski ancaman penutupan Selat Hormuz sangat serius, pasar akhirnya menganggap kemungkinannya kecil—Harga minyak turun kembali ke level sekitar US $68–70/barel meskipun ancaman parlementer Iran melanjutkan penutupan .
  • Uraian Investopedia menunjukkan bahwa pasar biasanya kembali normal setelah 3 minggu pasca-gejolak geopolitik, selama konflik tidak membikin krisis ekonomi nyata investopedia.com.
  • Investor Steve Eisman bahkan melihat kemungkinan dampak jangka panjang positif bagi stabilitas regional jika ancaman nuklir Iran berhasil dikendalikan businessinsider.com.

7. Implikasi Global & Strategi Diversifikasi

  • Bank sentral seperti Fed dan ECB menjadi lebih hati-hati, mempertahankan suku bunga tinggi bila inflasi akibat harga minyak tetap tinggi .
  • Investor cenderung diversifikasi portofolio ke saham pertahanan, tulang punggung produksi, serta obligasi negara maju untuk meredam risiko .
  • Trader ritel menggunakan saham defensif dan aset safe-haven—real estate, USD, Swiss franc—untuk mengamankan modal jangka pendek discoveryalert.com.au.

8. Penutup & Refleksi

  • Konflik Iran–Israel menciptakan guncangan harga minyak dan volatilitas pasar, namun dampaknya terbatas karena eskalasi tidak berlangsung lama dan akses pasokan tidak terganggu.
  • Pasar saham global tetap tumbuh, terutama di sektor teknologi dan sektor pertahanan yang justru untung.
  • Risiko jangka panjang masih ada, terutama jika konflik melebar atau menyentuh jalur ekspor seperti Selat Hormuz.

Secara keseluruhan, investor harus terus mewaspadai triggred geopolitik mendadak, menyiapkan strategi hedging serta diversifikasi, sembari menjaga eksposur di aset produktif untuk jangka panjang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *