BeritaHeadlineKriminalSecurity

10 Jenis Cyber Crime Yang Berbahaya

390
×

10 Jenis Cyber Crime Yang Berbahaya

Sebarkan artikel ini
10 Jenis Cyber Crime Yang Berbahaya

Dalam dunia maya yang semakin maju, banyak sekali jenis cyber crime yang berbahaya telah menjadi ancaman yang serius bagi individu maupun perusahaan.

Sebagaimana yang di kutip dari TechTarget, jenis cyber crime merujuk pada tindakan kriminal yang melibatkan penggunaan komputer, jaringan, dan perangkat terhubung dalam suatu jaringan.

Pelaku kejahatan jenis cyber crime bertujuan untuk mencuri dan menjual kembali data pribadi atau perusahaan.

Ancaman dari cyber crime semakin beragam dan dapat menyerang siapa saja. Fakta ini mengindikasikan bahwa serangan jenis cyber crime semakin meluas dan dapat menimbulkan kerugian bagi siapa pun.

Untuk melindungi diri dari berbagai jenis cyber crime yang mengintai, penting bagi Anda untuk memahami jenis-jenis cyber crime yang ada.

Dalam penjelasan berikut ini, Anda akan mengetahui jenis cyber crime yang perlu di waspadai. Dengan pengetahuan ini, Anda dapat meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga keamanan di era digital ini.

Baca juga: Aksi Scam Bermodus Memberikan Kode Game Gratis The Last of Us

10 Jenis Cyber Crime atau Kejahatan Siber Yang Berbahaya

Jenis Cyber Crime 1

Di era digital ini, Anda harus selalu waspada terhadap berbagai jenis cyber crime yang dapat mengancam keamanan dan privasi Anda.

Terdapat 10 jenis cyber crime yang sangat berbahaya dan perlu Anda ketahui.

Dalam artikel ini, akan di jelaskan 10 jenis cyber crime untuk menjaga kewaspadaan di dunia digital dan mempelajari lebih lanjut tentang jenis-jenis cyber crime yang harus diwaspadai. Yuk, simak bersama!

1.      Spoofing

Spoofing merupakan jenis cyber crime dimana pelaku menyamar sebagai entitas atau pihak berwenang, misalnya dari bank atau pemerintah, dengan tujuan melakukan cyber crime.

Dalam beberapa kasus, pelaku spoofing juga mengirimkan malware berbahaya ke perangkat atau situs web korban.

Ada berbagai jenis cyber crime spoofing, mulai dari penyamaran identitas, penyamaran IP, penyamaran DNS, hingga penyamaran situs web.

2.      Phishing

Phishing merupakan salah satu jenis cyber crime yang bertujuan untuk mencuri informasi dan data pribadi Anda melalui email, telepon, pesan teks, atau tautan palsu yang mengaku sebagai entitas atau organisasi yang terpercaya.

Pelaku jenis cyber crime phishing menggunakan trik licik untuk membuat Anda tidak menyadari bahwa data pribadi Anda sedang dicuri. Para pelaku phising mengincar data sensitif dari para korban-korbannya.

3.      Serangan Ransomware

Ransomware adalah jenis cyber crime yang menargetkan perangkat keras untuk mengambil informasi berharga dari korban dan mengenkripsi serta mengunci file tersebut.

Pelaku kemudian meminta uang tebusan kepada korban agar file tersebut bisa diakses kembali. Jika permintaan tebusan tidak dipenuhi, pelaku tidak ragu untuk mengancam agar data tersebut tidak bisa digunakan lagi.

Jenis cyber crime ini sering mengincar pengguna teknologi rumahan yang mungkin masih kurang akrab dengan teknologi.

Tujuan utama serangan ransomware adalah untuk memeras korban agar membayar sejumlah uang untuk mendapatkan kembali akses ke file yang telah di enkripsi.

4.      Cracking

Cracking adalah jenis cyber crime yang melakukan upaya masuk ke dalam sistem komputer dengan cara meretas keamanan perangkat lunak atau komputer untuk tujuan ilegal yang cenderung berujung pada kegiatan kriminal.

Para pelaku jenis cyber crime cracking ini umumnya melakukan tindakan cracking untuk mencuri, bahkan menanamkan malware berbahaya.

Ada berbagai jenis cyber crime cracking yang sering terjadi, seperti password cracking, software cracking, dan network cracking.

Baca juga: 10 Aplikasi Password Manager Untuk Menyimpan Sandi

Untuk menghindari serangan cracking, Anda dapat mengambil beberapa langkah pencegahan.

Seperti menggunakan kombinasi kata sandi yang unik, mengunjungi situs web yang menggunakan HTTPS, dan menghindari mengklik tautan atau iklan yang mencurigakan di internet.

Jika Anda memiliki situs web bisnis yang menyimpan data pelanggan, di sarankan untuk melakukan pengujian penetrasi (penetration testing) guna menguji tingkat keamanan dari serangan cracking.

5.      Peretasan Situs dan Email

Seperti namanya, jenis cyber crime yang sangat populer ini melibatkan peretasan situs web atau surel korban dengan tujuan mengubah tampilannya.

Tanda-tanda peretasan pada sebuah situs web dapat terlihat dari perubahan tampilan yang tiba-tiba.

Misalnya, halaman situs yang berbeda dari biasanya, munculnya iklan yang tidak jelas, atau bahkan pencurian data situs tanpa sepengetahuan pemiliknya.

Beberapa langkah untuk menghindari jenis cyber crime peretasan situs web termasuk melakukan backup secara rutin, menggunakan protokol SSL, dan memilih layanan cloud hosting yang terpercaya.

6.      Injeksi SQL

Injeksi SQL merupakan jenis cyber crime yang memanfaatkan celah keamanan pada layer basis data sebuah aplikasi dengan cara menyisipkan kode berbahaya.

Jenis cyber crime ini menjadi ancaman utama terhadap keamanan aplikasi web.

Serangan ini umumnya terjadi karena pengembang aplikasi tidak mengimplementasikan filter untuk beberapa metakarakter yang digunakan dalam sintaks SQL.

Akibatnya, penyerang dapat memasukkan metakarakter tersebut sebagai instruksi pada aplikasi untuk mengakses basis data.

Serangan jenis cyber crime SQL juga dapat terjadi jika backend tidak menerapkan Web Application Firewall (WAF) atau Intrusion Prevention System (IPS) secara efektif dalam arsitektur jaringan, sehingga celah kerawanan pada basis data dapat diakses langsung.

7.      Serangan DDoS

Distributed Denial of Service (DDoS) adalah jenis cyber crime yang membuat server terbebani dengan lalu lintas yang berat hingga tidak mampu menampung koneksi dari pengguna lain atau terjadi overload.

Serangan ini umumnya dilakukan oleh para peretas dengan mengirimkan permintaan secara berulang-ulang ke server dengan volume data yang besar.

Jenis cyber crime DDoS biasanya melakukan penyerangan dengan berbagai cara, seperti menggunakan virus atau kumpulan bot yang diarahkan ke malware yang disebut botnet.

Serangan DDoS dapat menyebabkan layanan online menjadi tidak dapat di akses, baik itu situs web, aplikasi, maupun layanan jaringan lainnya.

Serangan semacam ini dapat merugikan pengguna yang bergantung pada layanan tersebut, seperti e-commerce yang tidak dapat melakukan transaksi atau perusahaan yang terganggu operasionalnya.

8.      Data Forgery atau Pemalsuan Data

Data forgery atau pemalsuan data adalah jenis cyber crime yang memanipulasi data dokumen penting yang di simpan sebagai scriptless document melalui internet.

Pemalsuan data di lakukan dengan cara membuat kesalahan atau “salah ketik” pada dokumen, yang pada akhirnya menguntungkan pelaku kejahatan.

Karena korban akan memasukkan data pribadi dan nomor kartu kredit yang dapat di salahgunakan.

9.      Carding

Carding adalah jenis cyber crime yang melibatkan pencurian informasi kartu kredit milik orang lain. Kemudian pelaku akan melakukan transaksi atau mentransfer saldo dari kartu kredit korban ke rekening lainnya.

Terdapat dua kategori dalam carding.

Pertama adalah Card Present, di mana pencurian data di lakukan melalui skimmer kartu yang terpasang pada mesin EDC di kasir atau tempat komersial.

Kedua adalah Card not Present, di mana pencurian data di lakukan melalui akses internet. Seringkali melalui email phising atau teknik peretasan lainnya untuk mendapatkan informasi pemilik kartu kredit.

Baca juga: Menjaga Keamanan Akun WhatsApp Dengan Cara Berikut!

10.  Penipuan OTP

OTP (One Time Password) adalah kode yang bersifat sementara di gunakan untuk proses verifikasi pada aplikasi smartphone.

Dengan semakin populernya penggunaan OTP, ancaman dari pelaku kejahatan jenis cyber crime yang berusaha mencuri OTP juga semakin meningkat.

Penipuan OTP di gunakan untuk berbagai tindakan kriminal, seperti mengambil alih akun dan melakukan transaksi keuangan yang tidak sah.

Jenis cyber crime di atas merupakan ancaman yang nyata di era digital ini. Penting bagi Anda untuk mengetahui jenis cyber crime tersebut dan mengambil langkah-langkah perlindungan yang tepat.

Dengan meningkatkan kesadaran akan keamanan cyber dan menggunakan alat-alat yang sesuai, Anda dapat melindungi diri dan data pribadi Anda dari serangan para pelaku cyber crime.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *