Masih ingat soal drama yang terjadi beberapa waktu lalu antara Toge Productions dan Mojiken Studio dengan PQube?
Jika kamu belum familiar dengan beritanya, waktu itu sempat ada tuduhan ke PQube kalau mereka telah mengambil alih dana bantuan yang seharusnya ditujukan pada developer A Space for the Unbound, tapi praktik licik dari publisher barat tersebut berujung membuat pihak Toge dan Mojiken menyebar apa yang terjadi di balik layar.
Sesuai dugaan, akhirnya sudah ada pihak lain yang ikut mengakui jadi korban yaitu Corecell Technology. Mereka adalah developer indie yang cukup dilkenal luas lewat game action platformer AeternoBlade II. Melalui press release terbarunya,
Corecell mengakui kalau hanya mendapat sebagian kecil dari penghasilan terjamin yang sempat dijanjikan.
Karena tidak kunjung memenuhi janjinya, pihak developer kemudian memutus perjanjian dengan PQube sebagai publisher versi konsol AeternoBlade II sejak September 2020 lalu, hanya saja publisher barat tersebut tidak mengembalikan lisensi tersebut.
Alhasil PQube sejak saat itu masih mendapat keuntungan dari penjualan AeternoBlade II di konsol yang tidak didapat Corecell, meski sudah ada permintaan dari pihak developer agar lisensi gamenya dikembalikan.
Sempat ada upaya untuk menyelesaikan masalah, tapi pada akhirnya kedua pihak gagal mencapai kesepakatan. Lebih parahnya lagi, PQube hanya bersedia mengembalikan lisensi gamenya jika Corecell mau tutup mulut soal masalah ini.
Selebihnya, Corecell telah berupaya mengambil alih kontrol pemasaran gamenya di konsol yang telah mendapat tindakan dari Nintendo dan PlayStation yang sudah menarik AeternoBlade II dari wilayah Eropa.
Jika kasus beberapa waktu lalu yang melibatkan Toge Productions masih mengundang keraguan apalagi karena belum adanya bukti jelas, maka pengakuan baru yang datang dari developer indie lain tentu semakin membuat tuduhannya semakin legit.
Ini bahkan bisa mendorong lebih banyak developer yang sempat bekerjasama dengan PQube untuk ikut berbagi kisah mereka, itupun dengan asumsi kalau masih ada banyak korban lain yang belum angkat bicara.
